KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Kuasa, karena atas limpahan rahmat serta
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “
MINERAL “ tepat pada waktu yang ditentukan. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu gizi.
Yang
dalam hal ini telah memberi sumbangsih dalam bentuk materi maupun
pemikiran sehingga dalam penyusunan makalah ini berjalan dengan lancar.
Semoga makalah ini dapat bermafaat bagi semua pihak khusnya bagi para
pembaca dan penyusunan makalah ini.
manado, maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah................................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mineral................................................................................ 3
2.2 Klasifikasi Mineral................................................................................ 3
2.3 Jenis Meneral Mikro dan Makro Serta Gangguannya........................... 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 19
3.2 Saran...................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unsur
mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga
dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan
biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar
karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO) hidrogen menjadi uap
air, dan Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan
tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana,
serta akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan oksigen
sehingga terbentuk garam anorganik.
Berbagai
unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak
atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada
mineral esensial dan non esensial. Mineral esensial yaitu mineral yang
sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu
kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam
tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh.
Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit
dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil.
Mineral non esensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk
hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila
kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang
bersangkutan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari mineral ?
1.2.2 Mendiskripsikan klasifikasi mineral ?
1.2.3 Jenis – jenis mineral makro dan mikro serta gangguannya ?
1.2.4 Proses metabolism mineral makro dalam tubuh ?
1.2.5 Bagaimana peran mineral mikro dan makro esensial dalam tubuh ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :
1.3.1 Mengetahui Mineral Mikro dan makro.
1.3.2 Berusaha membuka wawasan mengenai konsep Mineral Mikro.
1.3.3 Memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Gizi.
1.4 Manfaat
Hasil pembelajaran ini diharapkan dapat mempumyai manfaat bagi penulis dan pembaca.
1.4.1 Manfaat bagi penulis, pengkajian ini memberikan pengetahuan tentang fungsi-fungsi dari mineral.
1.4.2 Manfaat dari pembaca, pengkajian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian atau referensi tambahan bagi dunia ilmu kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mineral
Mineral
merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia.
Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu
mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah
> 100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah
<100 mg per hari. Mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki
fungsi khas-nya masing-masing seperti kalsium yang berperan dalam
pembentukan struktur tulang & gigi, natrium berfungsi dalam menjaga
kesimbangan cairan tubuh atau juga kalsium yang berfungsi untuk
memperlancar peredaran darah.
2.2 Klasifikasi Mineral
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan
2.2.1 Mineral Organik
Adalah
mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita
peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi,
ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin
tambahan.
2.2.2 Mineral Anorganik
Adalah
mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh kita.
Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri,
Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan
tanah dan lain.
2.2.3 Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :
2.2.3.1 Mineral Makro
Contohnya: Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Klorida, Kalium.
2.2.3.2 Mineral Mikro
Contohnya: Besi, Seng, Iodium, Selenium, Tembaga, Mangan, Kromium, Fluor.
2.3 Jenis Mineral Mikro dan Makro Serta Gangguannya
2.3.1 Mineral Mikro
Mineral
Mikro merupakan mineral yang jumlah kebutuhannya kurang dari (<100
mg per hari) atau lebih sedikit di bandingkan dengan mineral makro.Yang
termasuk mineral mikro antara lain:
2.3.1.1 Besi
Zat
besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat tubuh sehat Tubuh
manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per
tiganya ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di dalam
hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah
sudah sangat terkenal, terutama untuk kaum wanita.
Beberapa
gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan bernafas (nafas
terengah-engah), jantung yang berdetak lebih cepat, kelelahan, kesulitan
memusatkan perhatian, tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi,
ujung bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan bahkan kerontokan
rambut.
Sumber-sumber alami za besi adalah: daging sapi, daging ayam, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.
2.3.1.2 Zinc/Seng
Seng
adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan dikelompokkan
dalam golongan trace mineral. Namun bagi manusia, arti penting zat seng
sebenarnya baru terungkap pada tahun 1956. Fungsi seng terbilang sangat
vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Salah satunya
sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam enzim dan protein yang ada di
tubuh manusia. Enzim sendiri berperan dalam metabolisme seluruh sel-sel
ditubuh manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk sempurna, fungsi
sel tubuh akan terganggu. Selain itu, seng berperan pula dalam proses
pembentukan genetik, yaitu pada DNA.
Berikut adalah tanda-tanda bila mengalami kekurangan seng menurut :
1. Rata-rata pertumbuhan yang lambat.
2. Tidak ada selera atau nafsu makan.
3. Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit dan infeksi yang tak kunjung sembuh.
4. Kelelahan yang hebat.
5. Kerontokan pada rambut.
6. Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan mencium bau.
7. Kesulitan dalam melihat dikegelapan.
8. Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas).
2.3.1.3 Yodium/iudium
Jenis
mineral ini, selalu dihubung-hubungkan dengan garam. Bahkan WHO,
lembaga kesehatan dunia milik PBB, pernah mencanangkan gerakan konsumsi
garam beryodium di negara berkembang. Sebenarnya yodium hanyalah mineral
yang 'dititipkan' pada garam. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
masyarakat di dunia menggunakan garam untuk memasak. Namun, sumber
yodium terbesar adalah seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan
aneka ikan serta hasil olahannya. Peran yodium bagi tubuh Yodium
tergolong sebagai mikro mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di
dalam tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar
yang agak besar dan berada di leher depan bagian bawah). Oleh kelenjar
tiroid, yodium digunakan untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah
hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol pertumbuhan,
membantu proses metabolisme, bahkan menentukan berapa lama seseorang
bertahan untuk hidup.Jika persediaan yodium di dalam tubuh sangat rendah
maka kelenjar tiroid akan membesar sehingga membentuk benjolan pada
leher yang biasanya disebut penyakit hipotiroid. Meski sama-sama
mengalami pembengkak pada bagian leher, hipotiroid berbeda dengan
penyakit gondok (goitre) yang disebabkan karena virus.Jika tidak segera
diobati, penderita hipotiroid akan mengalami anemia, sistem pernafasan
melemah, penderita mengalami kejang, sehingga aliran darah ke otak
berkurang sampai akhirnya terjadi gagal jantung.
Pada ibu hamil, kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan.Tanda-tanda lain akibat hipotiroid ialah kelopak mata tampak lebih cembung, muka kelihatan suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.
Pada ibu hamil, kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan.Tanda-tanda lain akibat hipotiroid ialah kelopak mata tampak lebih cembung, muka kelihatan suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.
Kelebihan
yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid. Hipertiroid
terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin.
Biasanya ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap panas,
sering berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan
bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata
menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan.Untuk
memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan
bahan bahan pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari
sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan
sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150
mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui
dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.
2.3.1.4 Selenium
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem antipenuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH). Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang paten, dan karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi membran-membran sel dari serangan radikal bebas. GSH oleh beberapa orang dilukiskan menyerupai miniatur kekuatan polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel pemberontak dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting bagi tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam diet seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh.
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem antipenuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH). Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang paten, dan karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi membran-membran sel dari serangan radikal bebas. GSH oleh beberapa orang dilukiskan menyerupai miniatur kekuatan polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel pemberontak dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting bagi tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam diet seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh.
Sejumlah kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh selenium:
1. Selenium
meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat memperbaiki dirinya sendiri.
Pada kadar tinggi selenium bersifat langsung sebagai racun terhadap
sel-sel kanker.
2. Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan payudara manusia.
3. Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di dalam tubuh.
4. Selenium bekerja membersihkan darah dari efek kemoterapi dan malfungsi liver.
5. Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem kekebalan.
Jadi
betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang kanker. Para ilmuwan telah
memperhatikan adanya hubungan langsung antara insiden kanker dan kadar
selenium di dalam tanah di berbagai negara yang berbeda. Bilamana
kadarnya lebih rendah, insiden kanker pada populasi tersebut meningkat.
2.3.1.5 Tembaga
2.3.1.5.1 Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-kacangan, tanaman polong yang dikeringkan, gandum.
2.3.1.5.2 Fungsi utama dalam tubuh :
Ø Komponen enzim
Ø Pembentukan sel darah merah
Ø Pembentukan tulang
2.3.1.5.3 Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
ü Kekurangan : Anemia pada anak² yg menderita malnutrisi.
ü Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak, kerusakan hati.
2.3.1.5.4 Kebutuhan Harian Dewasa :
Dibutuhkan
2 miligram pada orang-orang yang menderita kanker telah didapati
kekurangan tembaga. Oleh karenanya, tembaga tercakup dalam
suplemen-suplemen lainnya disamping mineral-mineral cairan.
2.3.1.6 Mangan
2.3.1.6.1 Sumber makanan utama : Gandum, buah-buahan yg dikeringkan.
2.3.1.6.2 Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim
2.3.1.6.3 Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
v Kekurangan : Penurunan berat badan, iritasi kulit, mual & muntah, perubahan warna rambut, pertumbuhan rambut yg lambat
v Kelebihan :Kerusakan saraf.
2.3.1.6.4 Kebutuhan Harian Dewasa : Dibutuhkan 3,5 miligram.
2.3.1.7 Chromium
Chromium
adalah sejenis mineral mikro yang esensial bagi tubuh. Esensial dalam
hal ini berarti tidak bisa diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan
dari sumber luar (seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir
sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu untuk mendorong
glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk dijadikan energi. Asupan
chromium yang optimal tampaknya menurunkan jumlah insulin yang
diproduksi agar tidak terlalu banyak menjaga kadar gula darah.
Di
dalam tubuh manusia dewasa pada umumnya mengandung 0,4 mg hingga 6 mg
Chromium, dengan kadar yang lebih rendah umumnya dimiliki oleh individu
yang berusia lanjut. Dalam beberapa studi kesehatan berdasarkan variasi
geografis (tempat tinggal), ditemukan adanya hubungan yang kuat antara
asupan gizi Chromium dengan penyakit diabetes dan jantung. Di tempat
yang masyarakatnya mengkonsumsi cukup Chromium, jumlah penderita
diabetes dan jantung jauh lebih sedikit daripada tempat yang
masyarakatnya tidak mengkonsumsikan cukup Chromium.
Sumber alami Chromium: Gandum, kuning telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.
2.3.1.8 Fluor
Sudah
ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan ke dalam air. Walaupun
tidak begitu diperlukan, fluor terbukti dapat melindungi lubang gigi
saat dikonsumsi dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor
bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang terjadi di
Amerika Serikat mulai pertengahan tahun 1980-an. Tindakan khusus harus
dilakukan saat jumlah fluor yang dikonsumsi oleh anak-anak. Tingkat
fluor diatas 2mg/l dapat merusak pertumbuhan gigi orang dewasa sebelum
menjadi gigi tetap Sumber fluor di antaranya adalah air, makanan laut,
tanaman, ikan dan makanan hasil ternak. Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :
· Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.
· Untuk mencegah karies gigi.
2.3.2 Mineral Makro
Mineral
terbagi dua, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg
sehari, sedangkan mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan dalam
jumlah kurang dari 100 mg sehari.Berikut ini akan dibahas mengenai
mineral makro antara lain:
2.3.2.1 Natrium (Na)
Natrium
merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat
dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu
dan pancreas mengandung banyak natrium.
Sumber
utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain
berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan
dengan garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung
sedikit natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan,
mentega dan makanan laut lainnya.
Fungsi dari natrium antara lain :
1. Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
2. Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel.
3. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam.
4. Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
5. Berperan
dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui
membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
Dampak Kekurangan dan Kelebihan Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut:
1. Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan.
2. dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium.
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi.
2.3.2.2 Klorida (Cl)
Klor
merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi
adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang),
lambung dan pancreas.
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah juga mengandung klor.
Fungsi dari klorida ini antara lain :
1. Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler.
2. Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
3. Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya
4. Ion
klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam
plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan
keluar dari tubuh.
5. Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan tubuh.
Kekurangan
klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan.
Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor
sehari sebesar 750 mg.
Klor diabsorpsi di usus halus dan dieksresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium.
2.3.2.3 Kalium (K)
Kalium
merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel dan
cairan intraseluler. Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Sumber utama adalah makanan segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan
kacang-kacangan.
Fungsi dari kalium ini antara lain :
1. Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
2. Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
3. Di
dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi
biologi, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
4. Berperan dalam pertumbuhan sel.
Kekurangan
kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna
atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi
karena muntah-muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat
pencuci perut. Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena
penggunaan obat diuretic terutama untuk pengobatan hipertensi.
Kekurangan kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan,
kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi.
Kelebihan
kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2 permukaan
tubuh sehari tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut
dapat menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian. Kelebihan
kalium dapat terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.
Kalium
diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium dieksresi melalui
urin, feses, keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah
dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengarbsorpsi
kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium
dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui
mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.
2.3.2.4 Kalsium (Ca)
Kalsium
merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam
jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan
intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel,
seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan
menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan
factor pertumbuhan.
Sumber
kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan
dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik,
udang, kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun
singkong, daun lamtoro.
Fungsi utama dari kalsium antara lain :
1. Pembentukan tulang dan gigi.
2. Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium.
3. Mengatur pembekuan darah.
4. Katalisator
reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah
lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan
pemecahan asetilkolin.
5. Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
6. Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
7. Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui membrane organel sel.
Kekurangan
kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang
kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi
osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress. Dapat juga
terjadi pada perokok dan pemabuk. Selain itu dapat juga menyebabkan
osteomalasia yaitu riketsia pada orang dewasa dan terjadi karena
kekurangan vitamin D. kadar kalsium darah yang rendah dapat menyebabkan
tetani atau kejang.
Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.
Sebanyak
30-50 % kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh yang terjadi di bagian
atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat
berada dalam kondisi terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan
secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat kalisum.
Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium hanya bias
diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut air dan tidak mengendap
karena unsure makanan lain. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan
melalui feses. Kehilangan kalsium dapat terjadi melalui urin, sekresi
cairan yang masuk saluran cerna serta keringat.
2.3.2.5 Fosfor (P)
Fosfor
merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat
badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot
dan cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA
dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural
dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang
berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin
Trifosfat (ATP).
Fosfor
terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein,
seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan
serta serealia.
Fungsi dari fosfor antara lain :
1. Kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang.
2. Mengatur
peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan
vitamin B.
3. Absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer.
4. Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
5. Mengatur keseimbangan asam basa.
Kekurangan
fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan
asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat
diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang
kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor mengakibatkan
kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan
tulang.
Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.
Fosfor
dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus
setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim alkalin
fosfatase dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif yang
dibantu oleh bentuk aktif vitamin D dan difusi pasif. Kadar fosfor dalam
darah diatur oleh hormone paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh
kelenjar paratiroid dan hormone kalsitonin serta vitamin D, untuk
mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal,
jumlah yang dibebaskan dan disimpan dalam tulang. PTH menurunkan
reabsorpsi fosfor oleh ginjal. Kalsitonin meningkatkan eksresi fosfat
oleh ginjal.
2.3.2.6 Magnesium (Mg)
Magnesium
adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular.
Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam
tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin
dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam
berbagai proses metabolisme.
Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.
Sumber
utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dn
kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan
sumber magnesium yang baik.
Magnesium
berperan penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium berperan
sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi,
karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis,
degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan
lunak.
Di
dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf,
kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan
dengan kalsium.
Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.
Kekurangan
magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta
berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau
penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak
melalui mulut (intravena).
Penyakit
yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika (perangsang
pengeluaran urin), juga dapat menyebabkan kekurangan magnesium.
Kekurangan
magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan
pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system
saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.
Akibat kelebihan magnesium belum diketahui secara pasti. Kelebihan magnesium terjadi pada penyakit gagal ginjal.
2.3.2.7 Sulfur (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin serta asam amino metionin dan sistein.
Rantai
samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain
sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam menstabilkan
molekul protein.
Sulfur
terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak
mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku. Sumber sulfur adalah
makanan yang mengandung berprotein.
Sulfur
berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung
sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam
reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline
serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa
metabolisme sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk
teroksidasi dan dihubungkan dengan mukopolisakarida.
Kecukupan
sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui
adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup
mengandung protein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika
kekurangan protein.
Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan menghambat pertumbuhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mineral
merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian pengendalian
komposisi cairan tubuh 65%. Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia
memerlukan mineral dalam jumlah tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh
hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan mineral
mikro.Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan
zat yang diperlukan tubuh. Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya
memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah yang memang
sangat kecil, tapi sudah mencukupi bagi tubuh.
Mineral
esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis
makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ.
Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan,
yaitu mineral makro dan mineral mikro.
3.2 Saran
3.2.1 Bagi seluruh Civitas Akademik untuk terus menambah wawasan pengetahuan mengenai Mineral Mikro.
3.2.2 Sebagai manusia, kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.
3.2.3 Mineral Mikro walaupun sedikit asupannya bagi tubuh,tetapi perlu terus di jaga agar tubuh tidak mengalami defisiensi mineral.
3.2.4 Semoga
dengan adanya Makalah ini baik penyusun maupun pembaca dapat memahami
akan pentingnya mineral miro dalam kehiduan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar