A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Luka bakar adalah kerusakan jaringan tubuh terutama kulit akibat trauma thermal, kimia, elektrik dan radiasi.
2. Penyebab
- Panas : basah ® - air panas
- minyak
kering ® - uap
- metal
- api
- Kimia : asam kuat
basa kuat
- Listrik : voltase tinggi
petir
- Radiasi : termasuk X-Ray
DERAJAT / DALAMNYA LUKA BAKAR
Derajat I : - Hanya mengenai epidermis
- Kulit tampak kering
- Gelembung (+)
- Rasa sakit (+)
- Sembuh dalam 5 – 10 hari tanpa pengobatan
Derajat II : A. - Dangkal ® mengenai epidermis & dermis atas
- Bula/gelembung (+)
- Rasa sakit (+)
- Sembuh 10 – 20 hari
B. - Lebih dalam, gelembung pecah
- Masih terasa nyeri
- Sembuh lebih lama ® 1 bulan atau lebih
- Meninggalkan cacat ® bekas luka jelas
Derajat III : - seluruh lapisan kulit rusak
- Kadang-kadang lemak, otot, syaraf dan suplai drah terganggu
- Tidak terasa sakit bila ditusuk dengan jarum
- Gelembung (-)
- Warna pucat kotor
- Beberapa hari tanda kulit mati mengering (eschar)
- Sembuhnya lama
- Ada cacat berat
Derajat IV : seluruh lapisan kulit, lemak, otot dan tulang rusak.
ESCHAR ® - Kulit yang mati, mengering
- Merupakan sumber makanan (protein) bagi kuman
- Bila 1 gram jaringan mengandung 100.000 gram kuman ® kuman menjalar ® jaringan yang sehat ® SEPSIS.
Obat yang baik ® yang bisa menembus Eschar ®
Misalnya : Garamycin cream
Silvasine cream
Burnazyn cream ® dipakai tidak lebih 28 hari ® resisten.
ESCHAR ® lepas pada minggu III
Pengangkatan ESCHAR lebih cepat lebih baik ® pada hari II dan III ® ESCHARECTOMIE.
LUAS PERMUKAAN TUBUH YANG TERBAKAR ® %
Untuk memudahkan perhitungan pada orang dewasa dipakai pembagian yang merupakan kelipatan sembilan (“ Rule Of Nines” ), yaitu:
§ Kepala dan leher masing-masing 9%
§ Lengan kiri dan kanan masing-masing 9%
§ Badan depan dan belakang masing-masing 18%
§ Tungkai kiri dan kanan masing-masing 18%
§ Genitalia eksterna 1%
Pada bayi dan anak-anak ® “Rule Of Fives”
|
B A Y I
|
ANAK-ANAK
|
Kepala
Lengan kanan dan kiri
Badan depan dan belakang
Kaki kanan dan kiri
|
4 X 5%
2 X 5%
4 X 5%
2 X 5%
|
3 X 5%
2 X 5%
3 X 5%
3 X 5%
|
FAKTOR-FAKTOR UNTUK MENGETAHUI DERAJAT LUKA BAKAR
VARIABEL
|
DERAJAT I
|
DERAJAT II
|
DERAJAT III
|
Causa
Warna
Penampilan kulit
Pinprick test
(perasaan)
Kedalaman
(Mikroskopik)
Tekstur
|
Sinar matahari
Eritema
Kemerahan
Nyeri
Superficial
Normal
|
Air panas, api
Merah + kapiler
Bullae
Nyeri hebat
Epidermis, dermis
Normal mengeras
|
Api, listrik, kimia, terendam air panas.
Putih, pucat
Eschar, kering
Analgesia
Seluruh lapisan kulit
Keras seperti kulit binatang
|
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
1. Luka bakar kritis/berat:
a. Luka bakar derajat II lebih 25%
b. Luka bakar derajat III ® pada muka, tangan dan kaki, atau lebih 10% ditempat lain
c. Luka bakar yang disertai trauma nafas, fraktur, trauma jaringan lunak yang luas.
d. Luka bakar karena listrik.
2. Luka bakar sedang:
a. Luka bakar derajat II ® 15 – 25%
b. Luka bakar derajat III kurang 10%, kecuali lengan dan muka, serta kaki.
3. Luka bakar ringan:
a. Luka bakar derajat II kurang 15%
b. Luka bakar derajat III kurang 2%
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Data Subyektif
- Umur
- Penyebab
- Lamanya kontak
- Ada tidaknya asap, gangguan jalan nafas
- Lokasi terjadi : tertutup ® keracunan CO
- Pengobatan yang diberikan
- Riwayat penyakit yang diderita (DM, Jantung, Epilepsi, dll)
b. Data Obyektif
- Tanda-tanda vital
- Luas luka bakar
- Kedalaman luka bakar
- Kotoran
- Daerah yang terbakar
- Gejala hypovolemik syok
2. MASALAH KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif
2. Defisit volume cairan
3. Nyeri
4. Gangguan nutrisi : intake kurang dari kebutuhan
5. Anxietas
6. Resiko infeksi
7. Resiko kontraktur
3. TUJUAN
1. Pola nafas tetap efektif
2. Tidak terjadi defisit volume cairan
3. Rasa nyaman terpenuhi
4. Kebutuhan nutrisi terpenuhi
5. Rasa cemas berkurang
6. Bebas dari infeksi
7. Bebas dari kontraktur
8. Tidak terjadi gangguan konsep diri.
PENATALAKSANAAN
¨ PRE HOSPITAL (P3K)
- Putuskan sumber api
- Anjurkan korban berguling dilantai
- Dinginkan luka, menyiram air mengalir untuk mencegah luka bakar yang lebih dalam.
- Segera antar ke Rumah Sakit
- Luka akibat:
Zat kimia ® siram dengan air mengalir 20 – 30 menit.
Listrik ® ingat gunakan isolator bagi penolong.
¨ RUANG EMERGENCY ® PAS KRITIS
- Bebaskan jalan nafas dan obstruksi
- Beri O2
- Hindarkan infeksi ® buka pakaian, bersihkan luka dan tutup kain steril.
- Pasang infus (sesuai program)
Pemberian cairan peroral berupa:
1,5 gravitasi soda + 3 gravitasi garam dapur dalam 1 liter air ® luka bakar kurang 30%.
- Pasang NGT
- Pasang cateter
- Pasang CVP ® luka bakar lebih 40%
- Analgetik ® IV
- Timbang berat badan
- Observasi kesadaran
- Observasi distribusi O2 ke ekstremitas ® perifer
- Perawatan luka bakar
- Pencegahan terhadap tetanus
- Isolasi untuk mengurangi infeksi silang.
PEMBERIAN CAIRAN
§ Luka bakar kurang 20% ® oral
§ Luka bakar 20 – 30% ® infuse, oral
§ Luka bakar 40 – 60% ® infus saja
§ Luka bakar lebih 60% ® resusitasi cairan tidak menjamin berhasil 100%
CARA PEMBERIAN
8 jam I : 50% formula
16 jam II : 50% formula
KEBUTUHAN 48 JAM I:
ª FORMULA EVANS (1952)
1 cc X kg BB X % = colloid
1 cc X kg BB X % = elektrolit
2000 cc = glukosa 5%
ª FORMULA BROOKS (1953)
½ X kg BB X % = colloid
1 ½ X kg BB X % = elektrolit
2000 cc = glukosa 5%
ª FORMULA BAXTER (1979) = FORMULA PARKLAN
4 X kg BB X % = Ringer laktat
KEBUTUHAN CAIRAN /24 JAM
100 cc X luas tubuh X % luka bakar X 24 jam
- Pruduksi urine normal
Produksi urine normal ± 1500 cc
KEBUTUHAN NUTRISI /24 JAM
|
SEBELUMLUKA BAKAR
|
SESUDAHLUKA BAKAR
|
Protein
Kalori
Vit. C
Vit. Bc
|
0,8 / kg BB
1.700 – 3.000
5 mg
|
2 – 4 g/BB sebelum LB
3.500 – 5.000
1 – 2 gr
5 – 10 X keb. Nutrisi
|
PERAWATAN LUKA
TUJUAN:
1. Mengurangi rasa sakit
2. Melindungi luka dari trauma serta infeksi
3. Membersihkan luka dari kotoran
4. mengurangi penguapan
5. Membantu mempercepat tumbuhnya sel epitel
6. Mencegah cacat/celloid ® kontraktur
PERAWATAN TERBUKA
- Buka pakaian
- Bersihkan luka dan bersihkan dengan anti septic
- Biarkan terbuka
(+) ® - Tidak perlu waktu untuk membalut
- Ekonomis tenaga
- Ekonomis terhadap kasa verband
- Untuk luka dangkal
(-) ® - Keropeng terbentuk dalam 24 – 48 jam
- Teliti terhadap tanda-tanda infeksi
- Hanya sesuai untuk muka atau perineal
PERAWATAN TERTUTUP
- Dapat dikerjakan sejak awal
- Cocok untuk setiap jenis luka bakar
- Cuci luka dengan NaCl 0,9% kalau perlu
- Blister diameter kurang 6 cm biarkan
- Luka oles obat topical
- Tutup kasa steril dan tebal
- Balut tekan
- Khusus ekstremitas beri posisi fungsional
- Cegah pembendungan
- Luka bakar bersih ® pertahankan balutan selama 3 – 5 hari
- Luka bakar ® wet dressing intensive
SIFAT-SIFAT OBAT TOPIKAL YANG IDEAL
1. Harus mempunyai sifat anti septic yang lama
2. Tidak boleh menimbulkan resistensi yang lama
3. Menahan hilangnya air dan panas
4. Tidak boleh mengganggu repitelasasi spontan
5. Tidak bersifat toksis kalau diserap
6. Larut dalam air
FASILITAS UNTUK LUKA BAKAR YANG IDEAL
· Ruang steril, suhu dan humidity yang bisa diatur (suhu terbaik 30%, humidity = 45%
· Intercom untuk komunikasi dari pasien dan keluarga
· Alat-alat tenun steril dan cukup jumlahnya (1:10)
· Kamar rendam, air panas/dingin serta katrol
· Bed Cirkle dengan Bed Cradle
· Suplai O2, Suction Pump
· CVP set, alat-alat infus, dll
· Cairan infus yang cukup banyak
· Obat-obat emergency, AB, analgetik, ATS, Toxoid, dll
· Obat-obat topical yang cukup, kasa, pembalut, cream, larutan desinfektan, dll.
PERAWATAN KHUSUS UNTUK TEMPAT-TEMPAT TERTUTUP
ª Mata : - Sebaiknya terbuka ® tanpa obat
- Daerah bibir diberi salep
ª Tangan : - Elevasi tangan ® 48 – 72 jam I
- Balutan tebal ® posisi fungsional
- Fisioterapi segera
ª Ektremitas bawah:
- Elevasi kaki 48 – 72 jam I
- Pembalut elastis dipertahankan sampai 3 bulan
- Latihan dan istirahat cukup
- Lebih cepat mobilisasi tanpa memperburuk keadaan luka
ª Leher : - Posisi ekstensi minimal 2 jam ganti
- Terbuka
PENANGGULANGAN EFEK PSIKOLOGIS
· Stress mental : therapy komunikasi ® konsul psikiater
· Putus asa : therapy komunikasi ® konsul ahli agama
· Takut cacat : therapy komunikasi
· Tidak kooperatif : therapy komunikasi
REVALIDASI OLEH TIM KESEHATAN RUMAH SAKIT
- Fisioterapis
- Ahli bedah
- Ahli anastesi
- Psikiater
- Occupational therapy
- Social warker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar