·
Susu segar dipanaskan sampai suhu 90 °C dan selalu
diaduk supaya proteinnya tidak mengalami koagulasi. Pada suhu tersebut
dipertahankan selama 1 jam. Apabila dilakukan pasteurisasi maka suhu
pemanasannya adalah 70 – 75 °C . Jika hal ini yang dilakukan, maka pemanasan
dilakukan sebanyak dua kali.
·
Setelah dipanaskan,
selanjutnya dilakukan pendinginan sampai suhunya 37- 45 °C. Pendinginan
tersebut dilakukan dalam wadah tertutup.
·
Setelah suhu mencapai
37-45 °C maka dilakukan inokulasi / penambahan bakteri ke dalam susu tersebut
sejumlah 50 – 60 ml/liter susu. Penambahan bakteri dilakukan dengan teknik
aseptic (di dekat api).
·
Setelah ditambah bakteri,
selanjutnya diperam pada ruangan hangat (30-40 °C), dalam keadaan tertutup
rapat selama 3 hari.
·
Tahap selanjutnya adalah
filtrasi. Hal ini dilakukan untuk memisahkan bagian yang padat / gel dengan
bagian yang cair. Pada waktu pemisahan ini diusahakan dilakukan di dekat api
sehingga bagian yang cair (sebagai stater berikutnya) terhindar dari
kontaminasi. Bagian yang padat inilah yang siap dikonsumsi (yoghurt). Bagian
yang cair berisi bakteri Lactobacillus sp yang dapat digunakan untuk
menginokulasi susu yang segar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar