Search

Hasil penelusuran

Jumat, 27 Mei 2016

Cara Menghitung Dosis Obat Dengan Benar dan Cepat

Menghitung Dosis Obat Tablet atau Pil atau Kaplet?

Obat tablet adalah adalah obat bubuk yang terdiri dari satu atau lebih macam obat yang dipadatkan dalam bentuk lonjong atau lempengan yang hanya dapat biberikan melalui oral atau mulut dan sublingual (bawah lidah). 
adapun rumus yang dapat digunakan untuk menghitung dosis obat tablet atau pil atau kaplet ini sangatlah mudah yaitu: 

Sediaan obat adalah jumlah total kandungan dalam satu tablet, pil, kaplet, vial, atau ampul. 
Contoh:
Dokter meminta memberikan paracetamol tablet 250 mg, satu kaplet obat memiliki sediaan 500mg. 
Jawab:
250 mg / 500 mg = 1/2 tablet
Kalau untuk menghitung dosis obat tablet bagi bagi anak-anak, remaja atau dewasa mungkin gampang, tapi kadang agak sedikit susah jika kita akan menghitung dosis obat tablet pada bayi. 

Contoh:
Dokter meminta memberikan order resep "luminal tablet 5 mg, 3 dd 1 pulvus no. X. 

Jawab:
Dalam hal ini dokter ingin agar kita membagi satu obat tablet luminal 5 mg menjadi sepuluh bagian. order sederhana dari resep diatas adalah luminal tablet 0,5 mg, sedangkan sediaan obat adalah 5 mg.
Kita dapat menhitung dosis obat tablet diatas dengan menggunakan rumus:
order dokter/ sediaan obat
5 mg/10 = 0,5 mg 
Kita telah menghitung dosis obatnya namun kita belum dapat menghitung seberapa banyak yang harus kita berikan untuk itu perlu kita mengubah rumus diatas sedikit, yaitu menjadi: 
Berat obat adalah bobot obat per satu kaplet/pil/ kapsul dalam satuan berat (mg (miligram) atau g (gram)) tanpa mempertimbangkan jumlah sediaan obat.
Jumlah/ Banyak sediaan adalah banyaknya sediaan obat yang diminta oleh dokter.
Mari kita hitung banyak obat yang harus kita berikan!!! pertama kita harus menimbang berat satu pil tersebut, misal berat obat luminal 5 mg adalah 1 g. 
Berat obat / jumlah sediaan obat
1 g/ 10 = 0,1 g atau 100 mg.
Dengan demikian 100 mg luminal tablet mengandung sediaan 0,5 mg luminal. 

Menghitung Dosis Obat Sirup?

Obat sirup adalah satu atau lebih macam obat yang dilarutkan dalam air yang berikan tambahan eliksir atau pemanis yang hanya dapat diberikan melalui mulut atau oral. Yang termasuk obat sirup adalah obat drop, obat suspensi, dan tentunya obat sirup.
Untuk menghitung dosis obat sirup kita menggunakan rumus: 
Contoh:
Dokter membuat resep " Sanmol Forte syrup 120 mg prn. Sediaan obat Sanmol Forte syrup ialah 240 mg tiap 5 mL (mililiter) 
Jawab:
120 mg / 240 mg X 5 ml = 2,5 ml = 1/2 cth
 Rumus ini juga berlaku untuk menghitung obat intravena atau serbuk yang tidak harus menggunakan batas waktu atau alat mesin syringe pump

Contoh:
Metronidazole injeksi 3 dd x 150 mg. Sediaan obat Metronidazole injeksi untuk setiap 100 mL adalah 500 mg.
Jawab:
150 mg/ 500 mg X 100 ml = 30 ml 

Menghitung Dosis Obat Serbuk?

Obat serbuk adalah satu atau lebih jenis obat yang berbentuk bubuk dan harus dilarutkan dengan air dan hanya dapat diberikan melalui intravena. Yang termasuk obat serbuk ini adalah obat-obat antibiotik, seperti ceftriaxone, cefotaxim, dan lainnya.
Untuk menghitung dosis obat serbuk, dibutuhkan kreatifitas dalam menambahkan pelarutnya, walau pada umumnya obat antibiotik serbuk dilarutkan dengan 10 cc aquabides sebelum diberikan kepada pasien atau sebelum dicampur dengan cairan pelarut yang lebih banyak lagi jumlahnya.
Rumus untuk menghitung dosis obat serbuk sama saja dengan rumus menghitung dosis obat sirup. Kita memiliki kebebasan dalam melarutkan obat serbuk, namun hal yang perlu diingat adalah jumlah pelarut jangan terlalu pekat atau sedikit. Jika jumlah pelarut terlalu sedikit, maka pada saat diberikan akan terasa sangat sakit. Jangan Pula terlalu banyak.

Contoh: 
Ceftriaxone inj 3 dd 330 mg IV. 

Jawab: 330 mg / 1000 mg X 10 cc = 3,3 cc 

Pada kasus ini, kurang baik jika kita menggunakan pelarut sebanyak 10 cc, karena jika kita akan menarik cairan sebanyak 3,3 cc susah mengukurnya. Maka akan lebih baik jika kita menggunakan pelarut sebanyak 9 cc. 

Solusi Jawaban: 330 mg/ 1000 mg X 9 = 3 cc. 

Menghitung Dosis Obat Menggunakan Alat?

Kadang kala obat-obatan yang akan diberikan melalui intravena perlu waktu yang lama dalam pemberiannya dan berkesinambungan atau jumlahnya sangat sedikit dan berkesinambungan, dalam pemberiannya perlu menggunakan alat infus pump atau syringe pump.
Contoh obat ini adalah: lasix (Furosemid), heparin (Inviclot), cordaron (Amiodaron), dobutamin, dopamin, dan lainnya silahkan anda cari tahu sisanya.
Rumus untuk mencari dosis obat menggunakan alat ialah:

 Contoh:
Heparin 1000 IU /jam. Sediaan obat 1 ml Heparin adalah 5000 IU, Jumlah pelarut 100 cc.
Jawab:
1000 IU/60 menit X 60 mggtt/cc X 100 cc / 5000 IU = 20 cc/jam Contoh:
Perhatian:
  • Dalam menghitung dosis obat yang akan diberikan menggunakan alat, perlu diperhatikan kesamaan satuan dosis yang digunakan dengan sediaan obat. Misal: Order dokter 0,05 mikrogram tetapi sediaan obat ialah 200 mg. Maka kita harus mengubah 200 mg menjadi 200.000 mcg
  • Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menghitung obat adalah waktu pemberian. Misalnya: Dobutamin 0,1 mcg/kg BB/jam, maka kita harus mengubah jam 60 menit. Namun Jika order dokter 0,01 /kg BB/ menit, maka menit adalah 1 menit.
Contoh:
Dopamin 0,1 mcg /kg BB/ menit. Sediaan obat adalah adalah 200 mg. berat badan pasien 60 kg, Obat akan dilarutkan dalam 50 cc NS.
Jawab:
0,1 mcg/ 1 menit X 60 mgtt/cc X 60 kg X 50 cc / 200.000 mcg= 0,09 ml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar