Search

Hasil penelusuran

Sabtu, 25 Mei 2013

Detektif Conan



Detektif Conan (名探偵コナン Meitantei Konan?) adalah sebuah serial manga detektif yang ditulis dan digambar oleh Gōshō Aoyama. Sejak tahun 1994 cerita ini dipublikasikan pada majalah Mingguan Shōnen Sunday yang terbit di Jepang. Serial ini menceritakan tentang Shinichi Kudo, seorang detektif sekolah menengah atas, yang tubuhnya mengecil akibat sebuah racun.
Detektif Conan telah diterbitkan secara terus menerus di majalah antologi manga Mingguan Shōnen Sunday sejak tahun 1994 dan telah dikumpulkan dalam 76 volume tankōbon sampai dengan September 2011. Dalam versi bahasa Indonesia, Detektif Conan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo yang telah menerbitkan hingga volume 71 sampai dengan Januari 2013.
Cerita ini kemudian diadaptasi dalam serial animasi TV yang diproduksi oleh TMS Entertainment dan Yomiuri Telecasting Corporation Jepang, dan masih ditayangkan hingga saat ini. Selain serial TV, cerita tentang tokoh detektif ini juga diterbitkan dalam bentuk animasi video asli (OVA), drama TV, spesial TV, film tuturan, permainan video, dan berbagai bentuk barang yang berkaitan dengan tokoh Detektif Conan.
Viz Media melisensikan serial manga ini untuk publikasi berbahasa Inggris di Amerika Utara, sedangkan Funimation Entertainment melisensikan serial anime ini untuk daerah penyiaran di Amerika Utara. Kedua adaptasi bahasa Inggris tersebut menggunakan judul Case Closed dan nama karakter di dalamnya diganti untuk menghindari masalah hak cipta terhadap nama Detektif Conan.


Synopsis
Shinichi Kudo, seorang detektif SMA berusia 17 tahun yang biasanya membantu polisi memecahkan kasus, diserang oleh 2 anggota sindikat misterius ketika mengawasi sebuah pemerasan. Ia kemudian diberi minum racun misterius yang baru selesai dikembangkan untuk membunuhnya. Namun, karena sebuah efek samping yang jarang terjadi yang tidak diketahui anggota sindikat tersebut, racun tersebut mengakibatkan tubuhnya mengecil seperti anak kecil berusia tujuh tahun setelah mereka meninggalkannya.
Untuk menyembunyikan identitasnya dan untuk menginvestigasi keadaan sindikat tersebut, yang selanjutnya dikenal dengan nama Organisasi Berbaju Hitam atau Organisasi Hitam, dia menyamarkan namanya menjadi Conan Edogawa. Untuk mencari jejak sindikat tersebut, dia tinggal bersama dengan teman sejak kecilnya, Ran Mouri, yang ayahnya, Kogoro Mouri, merupakan seorang detektif swasta.[4] Dia bersekolah di SD Teitan dan membentuk Grup Detektif Cilik dengan 3 teman sekelasnya, yaitu: Ayumi Yoshida, Mitsuhiko Tsuburaya, dan Genta Kojima. Meskipun tubuhnya mengecil, ia tetap memecahkan kasus. Biasanya, ia menyelesaikan kasus-kasus tersebut dengan meniru suara Kogoro Mouri dengan alat yang diciptakan oleh tetangganya, Profesor Agasa. Kogoro Mouri, seorang detektif yang agak bodoh, awalnya bingung pada kemampuan memecahkan kasusnya meningkat secara mendadak. Tetapi, kemudian ia tidak heran karena ia senang karena ketenarannya yang meningkat. Ran Mouri pernah beberapa kali mencurigai bahwa Conan adalah Shinichi, namun karena kecerdikan Conan, maka Ran pun percaya bahwa Conan bukanlah Shinichi.
Selanjutnya dalam seri ini, tokoh utama lainnya, Ai Haibara, muncul. Ai adalah seorang mantan anggota Organisasi Hitam, yang memiliki nama sandi "Sherry". Nama aslinya adalah Shiho Miyano, seorang ilmuan yang mengembangkan racun APTX 4869 yang membuat tubuh Shinichi mengecil.[6] Setelah kakaknya secara kejam dibunuh oleh anggota Organisasi Hitam, ia mencoba keluar dari organisasi itu, namun ia ditangkap. Dia mencoba bunuh diri dengan menelan pil APTX 4869, namun ternyata tubuhnya mengecil, dan dia berhasil kabur dari organisasi tersebut. Dia kemudian bersekolah di SD Teitan dengan nama samaran "Ai Haibara". Dia mengetahui identitas asli Conan dan membantunya dalam perjuangan Conan untuk menjatuhkan Organisasi Hitam.
Kemudian, Conan terlibat dengan Biro Investigasi Federal (FBI), dan mereka berhasil menangkap Kir, seorang anggota Organisasi Hitam. Kir kemudian diketahui merupakan seorang agen CIA yang menyamar, dan berjanji akan memberi informasi tentang Organisasi Hitam kepada FBI.[7] Mereka kemudian mengembalikan Kir ke organisasi tersebut. Kemudian, dia memberitahukan kepada FBI bahwa di Organisasi Hitam ada seorang anggota baru dengan nama sandi Bourbon.









Fakta Shinichi Kudo



Nama :  Shinichi Kudo (工藤 新一 Kudō Shin'ichi)
Tanggal Lahir : 4 Mei
Usia : 16-17 tahun
Tinggi : 174cm

Nickname :
Detective Geek
Detective of the East
The savior of the police force
Cool Guy (Jodie Starling)
Shin-chan (his mother)
Silver Bullet (Vermouth)
The Heisei Holmes
Kudo (Heiji Hattori)

Nama Shinichi dalam huruf kanji berarti baru, sedang Kudo berasal dari detektif fiksi Shunsaku Kudo karangan Nobumitsu Kodaka.

Shinichi mirip ayahnya, Yusaku Kudo, rambut berwarna coklat gelap, kulit pucat, dan bentuk wajah yang sama. Perbedaan mereka hanya kumis dan kacamata.

Satu-satunya bagian tubuh yang Shinichi warisi dari ibunya,Yukiko Kudo adalah mata birunya.

Shinichi suka pai lemon dan es kopi. Selain itu dia juga maniak sepak bola.

Shinichi adalah penggemar berat Sherlock Holmes.

Shinichi punya banyak koleksi novel misteri tidak hanya karangan Sir Arthur Conan Doyle.

Shinichi selalu bermain sepak bola untuk menjernihkan pikirannya kapan saja ia sedang berpikir keras.

Jika Shinichi tidak berhenti dari klub sepak bola, kemungkinan Shinichi sudah jadi juara nasional.

Shinichi tidak pandai bernyanyi, tapi Shinichi bisa bermain biola sama seperti idolanya, Sherlock Holmes.

Meski tak bisa bernyanyi, Shinichi punya pitch yang sempurna dan dapat mengidentifikasi notasi dengan akurat.

Walaupun Shinichi terkenal, namun ia hanya dekat dengan beberapa orang seperti Ran, Prof.Agasa, kemudian Heiji, Haibara, juga detektif cilik.

Shinichi cukup lentur, terlihat di manga ia bisa akrobat dengan melompati dan bepindah dari satu pohon ke pohon lainnya.

Sedang di anime, Shinichi terlihat menguasai bela diri. Dia juga punya refleks yang cepat (menghindari tendangan Ran).

Shinichi mengecil akibat obat aneh buatan organisasi hitam berkode APTX 4869 dan muncul sebagai Conan Edogawa.

Sebenarnya sejak kecil, Shinichi telah berurusan dengan Kaito Kid original, yaitu Toichi Kuroba.

Semenjak jadi Conan, Shinichi telah kembali beberapa kali ke tubuhnya. Pertama saat tanpa sengaja meminum alkohol saat sedang flu, kedua saat Haibara memberinya obat uji coba, ketiga saat peristiwa munculnya Shinichi palsu, keempat saat perjalanan ke London di volume 71.

Ada beberapa orang yang tau identitas Shinichi sebagai Conan, Yusaku dan Yukiko Kudo, Prof.Agasa dan Haibara, Heiji, Kaito Kid, dan Eisuke Hondo juga Vermouth.

Dalam vote Newtype 2001, Shinichi mendapat tempat keempat dalam kategori "Top 10 Most Popular Male Anime Characters in Japan."

Sedangkan Newtype 2010, Shinichi menjadi karakter cowo anime terpopuler ke sembilan dari tahun 1990an.








Kamis, 16 Mei 2013

STRUKTUR INTI ATOM


Model Atom Bohr-Rutherford telah memberikan pengertian pada kita mengenai struktur atom yang terdiri dari satu inti yang bermuatan positif dengan elektron bergerak mengelilingi
inti atom. Penemuan ini telah merangsang para fisikawan untuk melanjutkan penelitian tentang atom. Mereka ingin tahu: apa sesungguhnya yang ada di dalam inti atom?
Bagaimana struktur inti? Apakah inti atom dapat terpecah? Apakah beberapa inti atom dapat bergabung?
Dalam pembahasan mengenai masalah struktur atom, inti-inti atom dipandang sebagai massa titik dan muatan titik. Inti atom membawa semua muatan positif dan hampir seluruh massa atom sehingga merupakan pusat gerak elektron serta sangat mempengaruhi susunan atom terutarna lewat interaksi Coulomb dengan elektron-elektronnya. Percobaan-percobaan hamburan partikel oleh Rutherford menunjukkan bahwa pada jarak lebih besar 10-14 m, inti-inti berinteraksi dengan muatan-muatan lain lewat gaya Coulomb. Namun jika partikel α mendekati pusat inti sampai pada jarak kurang dari 10-14 m, distribusi patikel-partikel α terhambur tidak dapat dijelaskan lagi menggunakan gaya Coulomb. Eksprimen-eksprimen ini telah menunjukkan hadirnya suatu gaya jangkau pendek yaitu gaya-inti yang bekerja pada jarak dari 10-14 m.
Inti atom ada yang bersifat stabil ada juga yang bersifat radioaktif. Inti radioaktif memancarkan radiasi berupa α, β atau radiasi γ dalam proses menuju ke keadaan yang stabil.

PENYUSUN INTI

Menurut model atom Bohr-Rutherford, inti atom ierdiri dari muatan positif. Oleh Rutherford disimpulkan bahwa inti atom terdiri dari proton-proton. Pendapat ini menimbulkan banyakpertanyaan. Terutamam yang menyangkut massa atom. Misalnya bagairnana menjelaskan atom karbon yang mernpunyai massa sekitar 12 kali massa proton tetapi hanya rnempunyai 6 elektron (atau proton) Penemuan netron yang massanya harapir sama dengan massa proton, dapat menjawab masalah di atas. Para fisikawan menganggap bahwa inti atom tidak hanya terdiri dari proton saja tetapi juga netron. Netronlah yang rnenyebabkan massa atom lebih besar dari massa total proton dalam inti.
Misalnya pada atom karbon di atas, jumlah proton 6. Kelebihan 6 massa proton adalah disebabkan karena mereka mempunyai 6 buah netron dalam inti. Jadi jelaslah sekarang mengapa massa atom lebih besar dibandingkan dengan jumlah massa total proton dalam inti. Penjelasan ini sangat masuk akal dan .sukar untuk disanggah. sehingga semenjak itu para fisikawan sepakat rnenyimpulkan bahwa partikel pembentuk inti atom adalah proton dan netron.
Inti tersusun dari proton dan nutron, observabel dasar inti adalah muatan, massa, spin dan momen magnet inti.

Proton

Di samping penemuannya pada tahun 1911 yang melahirkan suatu model atom terkenal, Rutherford juga melakukan percobaannya pada tahun 1919 yang melahirkan suatu konsep baru yang penting tentang apa yang terdapat di dalam inti atom.

Ia menembakkan sinar α pada atom-atom nitrogen dan mengamati apa yang terjadi. Ia menemnkan satu partikel aneh yang terpental keluar. Partikel ini ketika diselidiki ternyata mempunyai muatan positif seperti partikel α, namun besar muatannya sama dengan besar muatan elektron. la menamakan partikel ini proton yang kemudian dikenal sebagai inti atom hidrogen. Nama proton diturunkan dari bahasa Yunani “ protos yang artinya pertama”.
qp = + e = 1,6 x 10-19 C
Melalui percobaan seperti yang dilakukan oleh Thomson untuk menentukan nilai q/m elektron. Para fisikawan berhasil menghitung q/m unruk proton. Dari hasil ini mereka berhasil menghitung massa proton yaitu sekitar 1836 massa electron.
Berdasarkan muatannya yang positif dan, massanya yang jauh lehih besar dari massa electron, proton merupakan kandidat yang paling kuat sehagai partikel pembentuk inti atom. Melalui pengamatan spektrum atom hidrogen Rutherford menyimpulkan bahwa proton merupakan inti atom dari atom hidrogen. Kemudian Rutherford membuat pernyataan bahwa proton merupakan pembentuk dari semua inti atom.
Proton tersusun atas 3 buah qark, yaitu dua qark atas (up) dan satu quark bawah (down). Proton termasuk salah satu jenis partikel hadron (tergolong baryon) .

Struktur quark dari sebuah proton

Netron

Pada tahun 1920 Rutherford menyarankan bahwa Suatu proton dalam inti dapat mengikat electron ( ingat muatan positif akan menarik muatan negative ) sehingga elektron tidak bebas lagi. Gabungan elektron dan proton ini akan membentuk partikel netral yang ia namakan netron.
Waktu itu Rutherford sedemikian terkenalnya sehingga apa yang diusulkannya dinggap benar. Para fisikawan berusaha mendesaian alat untuk menemukan partikel netral ini. Pada tahun 1930 W.G. Bothe dan H. Becker menembakkan sinar alfa ke atom-atom berilium. Mereka menemukan suatu pancaran sinar/radiasi. Mereka menganggap ini adalah pancaran gelombang elektromagnetik seperti sinar X atau sinar γ yang dapat menembus material yang cukup tebal. Namun beberapa fisikawan meragukan anggapan ini karena pada eksperimen ini terlihat bahwa daya tembus radiasi jauh lebih besar dibandingkan dengan daya tembus sinar sinar X maupun sinar γ.
Tidak puas dengan hasil percobaan Botha dan Becker serta ingin mempelajari sifat sinar “aneh” ini, Frederic Julio dan Irene Curie melakukan percobaan seperti percobaan Botha dan Becker, tetapi mereka menumbukkan sinar atau radiasi “ aneh “ tersebut pada parafin (bahan yang kaya akan proton) yang dipercaya dengan karbon. Menurut laporan mereka, sejumlah proton dipancarkan dari hasil percobaan ini. Sebelumnya mereka mengharapkan bahwa jika radiasi “aneh” itu adalah pancaran sinar X maupun sinar γ, maka energy proton yang terpancar tidaklah besar. Namun ternyata hasil yang diamati berbeda dari yang diharapkan. Waktu diukur, ternyata energy proton yang terlempar ini jauh lebih besar dari apa yang diharapkan. Mereka tidak mengerti dan tidak punya jawaban untuk itu.

Pada tahun 1932, James Chadwick memberikan suatu ide untuk menerangkan mengapa hasil percobaan Julio-Curie demikian. Ia mengatakan bahwa yang menumbuk proton adalah partikel bermassa yang netral (neutron) bukan sinar gamma. Menurut dia hanya partikel yang bermassa cukup besar yang dapat menedang proton dengan keras sehingga energy kinetic proton dapat menjadi sangat besar.
Ini dapat diilustrasikan dengan gambar berikut.


Untuk menentukan massa neutron, Chadwick melakukan percobaan seperti berikut




Pada gambar tampak partikel alpha dari sumber polonium ditembakkan ke suatu sampel berilium. Partikel yang dipancarkan oleh berilium kemudian akan menendang proton dari paraffin. Proton dikumpulkan pada detector ionisasi untuk diamati dan dianalisis. Anggap partikel yang dipancarkan berilium adalah neutron yang mempunyai massa mn dan kecepatan mula-mula vn. sedangkan massa proton mp ( kecepatan proton mula-mula vp) Anggap kecepatan neutron dan proton sesudah tumbukan adalah v’n dan v’p. Jika tumbukan dianggap elastic sempurna maka e = 1.
(rumus)


mpvp + mnvn = mp + mn (kekekalan momentum)




(1)
Kecepatan proton setelah tumbukan ( ) dapat ditentukan dengan menganalisa proton yang tiba di kamar ionisasi. Namun dengan data ini kita masih belum bisa menghitung massa neutron karena masih ada variable vn yang belum diketahui besarnya. Chadwick kemudian melakukan eksperimen lain dengan mengganti paraffin dengan nitrogen dan ia mengamati kecepatan nitrogen yang tertolak. Dengan cara yang sama kita peroleh kecepatan nitrogen yang tertolak, v’n adalah :
(2)
Pers. (1) dibagi pers (2) menghasilkan :

Dari percob. Chadwick diperoleh data = 3,3 x 107 m/s dan = 4,7 x 106 m/s. dengan menggunakan = 14 mp ( massa nitrogen = 14 kali massa proton), kita peroleh :

Inilah massa neutron yang dihitung Chadwick!
Suatu inti X secara simbolis dituliskan sebagai dengan z adalah nomor atom yaitu sama dengan cacah proton dalam inti sedang A disebut nomor massa yang merupakan jumlah dari cacah proton Z dan cacah neutron N atau Z + N = A.
Sebuah neutron diklasifikasikan sebagai baryon dan terdiri dari dua quark bawah dan satu quark atas. Persamaan Neutron antibendanya adalah antineutron.


Strutur quark dari sebuah neutron

MUATAN INTI

Proton adalah inti isotop hidrogen teringan bennuatan positif yang besamya sama dengan muatan elektron. Neutron adalah partikel netral, tak bennuatan listrik dengan massa sama dengan massa proton. Karena tak bennuatan listrik maka tidak dapat menimbulkan efek ionisasi secara langsung dan hanya dapat dideteksi dan diidentifikasi secara tidak langsung, kehadiran neutron dihipotesakan oleh Pauli baru teruji di tahun 1932 oleh J. Chadwick yang mendemonstrasikan sifat-sifat dasarnya dalam beberapa eksperimen reaksi nuklir.

MASSA INTI

Massa proton dan neutron dalam satuan massa atom ( sebesar 1/12 massa isotop ) adalah masa proton mp = 1,007 276 63 ± 0,000 000 08 u
energi rehat proton (mpC2) = 938,256 ± 0,005 MeV
massa neutron mn = 1, 008, 665 4 ± 0,000 000 4 u
energi rehat neutron (mpC2) = 939,550 ± 0,005 MeV
dengan 1 u = satuan massa atom = 931,5 MeV/c2 = 1,6605402 x 10-27 kg
Proton dan neutron mempunyai massa yang hampir sama, selisihnya tidak lebih besar dari 1 %, keduanya mempunyai energi rehat kurang lebih 939 MeV. Karena proton bermuatan listrik, massanya dapat diukur langsung secara eksperimen dengan spektograf massa, sedang pengukuran massa neutron dilakukan secara tidak langsung. Massa inti tidak sama dengaan Z kali massa proton ditambah N kali massa neutron, melainkan lebih kecil dari nilai tersebut.

massa inti < ( Z mp + N mp )
< [ Z mp + ( A – Z ) mp ]
Sebagai penyusun inti, proton dan neutron yang berinteraksi jangkau pendek dan serupa tersebut dinamakan nukleon.


SPIN INTI

BILANGAN KUANTUM MAGNETIK SPIN

Sebelum membahas lebih jauh mengenai spin inti, berikut penjelasan tentang kuantum magnetik spin yang berguna dalam memahami spin inti. Bilangan kuantum magnetik spin disimbolkan dengan ms pada pembahasan elektron. Sementara untuk inti disimbolkan dengan mI (di mana I adalah bilangan kuantum spin inti). Bilangan kuantum magnetik spin berhubungan erat dengan momentum sudut intrinsik. Momentum sudut intrinsik adalah momentum sudut yang terdapat dalam partikel itu sendiri. Momentum sudut intrinsik elektron tidak bergantung pada momentum sudut orbitalnya.
Dalam pembahasan elektron mengelilingi inti atom akan menghasilkan medan magnetik. Medan magnetik ini akan berinteraksi dengan medan magnetik akibat momentum sudut elektron. Pauli menyebutkan bahwa bilangan kuantum yang berhubungan dengan momentum sudut intrinsik elektron ini dengan nama bilangan kuantum magnetik spin yang memiliki nilai ms=+1/2 dan ms=-1/2.
Untuk menjelaskan lebih lanjut ide Pauli. Goudsmit dan Uhlenbeck memisalkan elektron seperti bola pejal bermuatan. Momentum sudut intrinsik elektron dianggapnya sebagai akibat puntiran elektron yang berputar terhadap sumbunya (seperti rotasi bumi). Pada waktu elektron berpuntir berlawanan arah gerak jarum jam, elektron mempunyai bilangan kuantum magnetik spin ms=+1/2 dan ketika berpuntir searah jarum jam ms=-1/2.

Besarnya momentum sudut intrinsik atau spin (puntiran) elektron ini diberikan oleh rumus S=
√(s(s+1)) dengan s=1/2 (s dinamakan bilangan kuantum spin). Proyeksi spin elektron ini pada sumbu z diberikan oleh SZ=ms dengan ms menyatakan bilangan kuantum magnetik spin.
Selain elektron, partikel lain yang juga memiliki spin adalah proton dan neutron. Besar spin proton dan neutron sama dengan spin elektron, yaitu :
S=
√(1/2(1/2+1))=√3/2
Bilangan kuantum spin proton dan neutron adalah ½. Hal ini karena harus memenuhi ketentuan seperti yang dinyatakan oleh Fermi-Dirac. Berikut penjelasannya.
Partikel elementer penyusun materi yang berada pada kolom pertama, kedua dan ketiga (12 partikel) masuk dalam kategori fermion, partikel-partikel tersebut mematuhi kaidah yang berlaku pada statistika Fermi-Dirac (dikemukakan oleh Enrico Fermi dan Paul Dirac secara terpisah) diantaranya adalah , memiliki spin kelipatan ½, mematuhi prinsip eksklusi Pauli dan fungsi gelombangnya bersifat antisimetri. Sedangkan yang berada pada kolom terakhir (4 partikel) masuk kategori boson. “Mereka” adalah partikel elementer yang menjadi mediator (perantara) pada proses terjadinya suatu interaksi dan mematuhi statistika Bose-Einstein (dikemukakan oleh Satyendra Nath Bose dan Albert Einstein secara terpisah) diantaranya adalah memiliki spin kelipatan bilangan bulat, tidak mematuhi prinsip eksklusi Pauli dan fungsi gelombangnya bersifat simetris.
Bagian yang berwarna ungu adalah partikel yang masuk kategori quark. Terdapat 6 jenis quark yaitu: up, down, charm, strange, top dan bottom. Murray Gell-Mann memberi nama partikel tersebut dengan sebutan quark setelah ia mendengar bunyi bebek (kwork kwork kwork) dan membaca buku karangan James joyce yang berjudul Finnegans Wake yang didalamnya terdapat kata quark. Di alam semesta, quark tidak ditemukan “seorang diri” melainkan berada secara bersama dalam suatu partikel komposit bernama hadron. Salah satu jenis partikel hadron adalah proton.
Photon mempunyai spin S=
√(1(1+1) )=√2 dan bilangan kuantum spin photon s=1.

SPIN INTI

Proton dan netron mempunyai sudut intrinsik yang disebut spin. Spin S ini berperilaku seperti momentum sudut, namun tidak tergantung pada gerak orbital. Hal serupa juga dinyatakan dalam pembahasan tentang spin elektron. Bahwa dalam usaha untuk menerangkan struktur halus garis spektral dan efek Zeeman anomalous, S.A. Goudsmit dan G.E. Uhlenbeck pada tahun 1925 mengusulkan bahwa elektron memiliki momentum sudut intrinsik yang bebas dari momentum sudut orbitalnya dan berkaitan dengan momentum sudut itu terdapat momen magnetik (Beiser,1981:206).
Apa yang ada dalam pikiran Goudsmit dan Uhlenbeck ialah suatu gambaran klasik dari elektron sebagai bola yang bermuatan yang berpusing pada sumbunya. Hal ini tentunya berlaku pada permasalahan inti atom. Proton dan netron pun secara gambaran klasik berpusing pada sumbunya sehingga memiliki sudut intrinsik yang disebut spin.
Spin inti SI berhubungan dengan bilangan kuantum spin inti I sebagai
S_I=
√(I(I+1))

Bilangan kuantum spin inti I digunakan untuk memerikan momentum sudut spin inti SI. Harga yang diperbolehkan untuk bilangan kuantum spin proton dan neutron adalah I=1/2 seperti halnya pada spin elektron. Persyaratan ini datang dari teori Dirac dan dapat juga diperoleh secara empiris dari data spektral. Dalam penurunan rumusnya Dirac menyatakan bahwa sebuah partikel yang mempunyai massa dan muatan seperti elektron (maupun proton dan neutron) harus memiliki momentum sudut intrinsik dan momen magnetik seperti yang diusulkan Goudsmit dan Uhlenbeck.
Jika I=1/2
S_I=
√(I(I+1))=√(1/2(1/2+1))=√3/2

Momentum sudut spin inti
Kuantisasi ruang spin inti diperikan oleh bilangan kuantum magnetik spin ms. Seperti halnya momentum sudut orbital boleh memiliki orientasi 2l+1 dalam medan magnetik dari +l hingga –l, vektor momentum sudut spin inti dapat meiliki 2I+1=2 orientasi yang diberi spesifikasi oleh mI=+1/2 dan mI=-1/2.
Komponen Sz momentum sudut spin inti sepanjang arah medan magnetik dalam arah z ditentukan oleh bilangan kuantum magnetik spin, sehingga
S_Z=m_I
=±1/2

MOMEN MAGNET INTI


Sebelum membahas apa itu momen magnetik inti, mari kita ulang kembali apa itu momen magnetik? Penjelasan berikut akan mengacu pada momen magnetik elektron.
Anggap suatu partikel katakanlah elektron bermassa m bergerak dalam suatu orbit berjari-jari r dengan frekuensi f. Momentum sudut elektron ini adalah L=mevr=mewr2=me2πfr2. Gerakan elektron ini menimbulkan arus didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang mengalir tiap detik. Jadi arus yang disebabkan oleh gerakan elektron ini sama dengan I=qf=-ef.
Gerakan elektron ini juga menimbulkan medan magnet (ingat bahwa partikel yang bergerak akan menghasilkan medan magnetik). Jika elektron ini diberikan medan magnetik (kita namakan medan magnetik luar) maka terjadilah interaksi antara kedua medan magnetik ini. Medan magnetik luar B
(arahnya misalkan searah dengan sumbu z) akan memberikan torsi yang dapat merubah arah gerakan elektron. Besarnya torsi τ akibat medan magnet ini diberikan oleh rumus
τ
xB
μ
adalah suatu besaran yang dinamakan momen magnetik yang besarnya μ =IA. Arah momen magnetik sama dengan arah momentum sudut untuk partikel bermuatan positif dan berlawanan untuk partikel negatif. Torsi inilah yang memutar orbit.


MOMEN MAGNETIK INTI


Tinjau suatu untai arus listrik i tertutup melingkupi luasan A Momen magnet yang ditimbulkan oleh untai tertutup ini adalah
(2)
Jika untai arus tertutup tersebut berupa lintasan proton yang berbentuk lingkaran berjari -jari r dan laju v maka
Arus
Karena luas A = π r2
momen magnetnya

Karena momentum sudut orbit proton L = mp v r maka
(3)
Didefinisikan, nisbah giromagnetik orbit γL

Komponen momen magnet orbit ke suatu sumbu (sumbu Z) adalah

(4)
dengan ml : bilangan kuantum magnetik orbital.
Didefinisikan besaran magneton Nuklir sebagai

dengan mp = massa proton, sehingga
(5)
Bandingkan Nilai ini dengan satuan momen magnet untuk elektron sebesar yang disebut magneton Bohr dalam Bab Fisika Atom yang besarnya
= 0,92932 x 10-23 J/T.

Hasil eksperimen menunjukkan momen magnet proton akibat gerak spinnya ( diukur dalam kerangka rehat proton ) adalah
μp = (2,792 76 ± 0,000 0 2)
Neutron adalah partikel tak bermuatan, mestinya mempunyai momen magnet nol. Tetapi hasil pengukuran menunjukan bahwa dalam kerangka rehatnya

Hal ini dikarenakan meskipun muatan total neutron nol, namun terdapat distribusi muatan dalam neutron yang tidak merata, maka momen magnetnya tidak sama dengan nol. Dalam model nukleon mejemuk neutron tersusun dari tiga zarah kuark yang berbeda.